Selasa, 03 April 2018

Membangun Sportivitas dalam Diri untuk Siap Berkompetisi

Membangun Sportivitas dalam Diri untuk Siap Berkompetisi

Sebagai mahluk sosial, manusia dituntut untuk hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Dalam hubungan antar manusia tersebut seringkali timbul kompetisi. Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari kompetisi karena dari sebuah kompetisi manusia berusaha menunjukkan keunggulannya. Kompetisi atau persaingan adalah proses sosial di mana individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Seseorang dikatakan siap berkompetisi bila ia siap menerima kemenangan atau kekalahan. Sikap inilah yang diartikan sebagai sikap yang sportif. Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) sportivitas adalah sikap adil (jujur) terhadap lawan, sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan dan mengakui  kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri. Salah satu ciri bahwa ada sikap sportif dalam diri kita adalah mengakui prestasi orang lain. Sekalipun orang lain itu adalah lawan dalam pertandingan.  
Kata sportivitas biasanya diidentikkan dengan kompetisi dibidang  olahraga karena memang asal katanya dari kata sport yang berarti olah raga. Namun kini maknanya mengalami perkembangan. Istilah sportivitas kini dipakai dalam berbagai bidang.
Tindakan sportif akan selalu dibenarkan di mana saja. Sikap mental ini perlu terus dipupuk dan dikembangkan dalam rangka mencetak generasi muda masa depan yang benar-benar bisa diunggulkan. Unggul dalam arti berimplikasi pada pembentukan motivasi diri yang kuat untuk belajar dari keberhasilan orang lain.

 Upaya yang bisa dilakukan untuk membangun sikap sportif diantaranya ;
Menanamkan sikap jujur, ketika seseorang bersikap jujur dalam sebuah kompetisi  artinya ia optimis dan percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang cukup untuk memenangkan kompetisi.
Tetapi ketika seseorang tidak jujur dalam kompetisi itu artinya ia pesimis dan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya.



Dari sebuah Essay tulisan Eva Yuliantari  yang telah berhasil meraih juara 1 dalam lomba menulis essay tingkat Universitas Dwijendra




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Juara 1 Kompetisi Biologi Nusantara dan Juara Harapan 1 Olimpiade Matematika

          Alhamdulillah satu Prestasi kembali terukir dari siswa  SMADA  Bondowoso  atas nama Aisyah Salsabila Liputo ( 12.A4)  sebagai Jua...