Kamis, 04 Februari 2010

HATI - HATI BERKOMENTAR DI FACEBOOK

            "Lidah itu sangat tajam, tajamnya lebih dari pedang, Bicaralah macam-macam asal jangan ngomongin orang. Karena dari omongan bisa menimbulkan salah paham , karena dari omongan  bisa menimbulkan keributan, Lidah senjata utama bagi keselamatan anda, pandai-pandailah menjaga lidahmu kalau berbicara............"   Sebait syair lagu melayu lama , entah siapa yang mempopulerkan penulis agak lupa.
             Buah dari pikiran bisa berbentuk omongan ( secara lisan ) , bisa juga dalam bentuk tulisan, seperti yang Saat ini anda baca.
Mari manfaatkan keberadaan FACEBOOK sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan,  saran atau mungkin solusi terhadap suatu masalah. Jangan jadikan keberadaan  FACEBOOK sebagai sarana untuk menghujat, memaki atau apalah yang bernada miring, hingga nantinya bisa berakibat fatal bagi pembaca atau penulis itu sendiri.
Ayo kita budayakan menulis dan memberikan gagasan atau usulan yang ber ETIKA, SANTUN dan TIDAK NGAWUR, Ingat FACEBOOKER kan orang-orang intelek semua, orang berpendidikan , Akan naif rasanya apabila FACEBOOKER hanya bisa menghujat, memaki tanpa pernah memberikan solusi.
            Gara-gara tulisan di email ( Ingat peristiwa yang menimpa PRITA) yang notabene tulisan itu benar adanya dan bukan dibuat-buat bisa diputarbalikkan oleh mereka yang merasa dicemarkan. Apalagi kalau tulisan yang disampaikan menimbulkan keresahan pihak tertentu. Bisa bisa bukan membuahkan empati kepada penulis malahan menuai KECAMAN bagi penulisnya. Rangkaian kata-kata yang disusun menjadi suatu kalimat jika kita salah dalam merangkai dan menyusunnya bisa-bisa bukan makin diminati pembaca untuk dibaca dan dinikmati , malahan akan mengakibatkan mencibir penulisnya,atau penulisnya bukan orang yang berpendidikan?.
             Mari kita jadikan keberadaan FACEBOOK ini sebagai sarana untuk ikut andil membangun bangsa sesuai bidang kita masing-masing, Jangan hanya pandai "mengkritik" atas suatu kebijakan, jika kita tidak bisa memberi usulan solusinya. Mengkritik memang pekerjan yang mudah tetapi jangan sampai kebablasan, Kritiklah dengan menggunakan bahasa yang SANTUN, BER-ETIKA dan   BERMARTABAT.
             Kritikan yang tidak santun mencerminkan pribadi pengkritiknya, semoga kita bisa mengkritik dengan penuh santun. 

Anak SMADA mendominasi FINALIS OSN Bondowoso ke tingkat propinsi 2024

Dari 18 peserta yang lolos menjadi Finalis ke tingkat propinsi Jawa Timur , 10 diantaranya adalah siswa SMAN 2 Bondowoso  .. . Berikut lampi...